Apa yang pertama terkesan ketika anda melihat sebuah logo? Jawaban yang akan muncul tentu bisa sangat beragam, bergantung pada siapa yang menilai dan dari sudut mana dia memandang. Satu hal yang pasti bahwa logo memiliki kekuatan simbolis yang dapat memunculkan makna dan mencerminkan karakter dari apa yang disimbolkan. Bagaimana dengan logo HUT RI? Hari Kemerdekaan
Terlihat ada sebuah ikhtiar yang baik dari pemerintah untuk bisa mewujudkan atmosfer pendidikan yang berkeadilan dan merata. Tidak ada satu sekolah di sebuah wilayah yang boleh lebih mendominasi dalam usaha mencerdaskan generasi, dan yang lain menjadi tertinggal. Terminologi sekolah pavorite dan tidak, yang berkembang selama ini harus diakui memang menimbulkan kesenjangan perlakuan bagi siswa di
-M. Zainul Asror- social development and walfare – UGM Dalam setiap masyarakat, adat dan tradisi merupakan unsur penting yang tidak bisa dipisahkan dari dinamika kehidupan suatu masyarakat. Adat memegang peranan penting sebagai sarana untuk menjaga eksistensi masyarakat tersebut. Ketika suatu masyarakat memiliki adat dan tradisi maka itu akan menjadi ciri khas atau karakter yang menjadi
-M. Zainul Asror- social development and walfare – UGM Clifford Geertz, dalam hasil penelitiannya yang berjudul “the religion of java” mengkategorisasi masyarakat Jawa menjadi tiga ( Abangan, Santri, dan Priyayi). Menurut Geertz ketiga golongan itu berada dalam posisi berseberangan. Membaca Geertz, Guru besar Fisipol UGM, Prof.Susetiawan menafsirkan bahwa polarisasi agama jawa tersebut tidak hanya menjelaskan
-M. Zainul Asror- social development and walfare – UGM Usia hampir se-abad bukanlah waktu yang singkat dalam perjalanan hidup sebuah organisasi kemasyarakatan. Masa yang panjang itu tentu menjadi bukti bahwa organisasi tersebut telah berhasil memutar roda-rodanya untuk tetap konsisten berjalan mencapai tujuannya. Setiap komponen di dalamnya memiliki fungsi tersendiri yang terus bekerjasama menjaga ritme perjalanan
Datu bersama ayahandanya Limpahkan takluk dan kumbakarna Sapu-jagat dan sebagainya Bukti Rinjani dan Gajah Mada (Wasiat Renungan Masa-Hamzanwadi) Sebenarnya tidak ada kaitan langsung antara bait Wasiat Renungan Masa yang dikutip di atas dengan apa yang akan dibahas dalam tulisan ini. Bait tersebut dimunculkan semata hanya karena terdapat kata “kumbakarna”. Bagi pembaca yang sering bersentuhan dengan
Wacana tentang STKIP Hamzanwadi Selong untuk “GO Internasional” sepengetahuan penulis sudah muncul ketika penulis baru saja masuk menjadi mahasiswa di STKIP Hamzanwadi pada tahun 2009. Saat itu ketika OPSPEK diedarkan sebuah buletin Kampus dan pada salah satu kolom disana tertulis sebuah artikel dengan judul besar “MENUJU STKIP GO INTERNASIONAL”. Namun dalam masa 4 tahun terakhir wacana itu
-M. Zainul Asror- social development and walfare – UGM Sudah menjadi rahasia umum Indonesia memiliki kekayaan dan keindahan alam yang begitu mempesona. Namun kekayaan dan keindahan alam tersebut belum bisa membawa dampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Sehingga isu kemiskinan selalu menjadi bahasan utama yang tak kunjung selesai. Sudah banyak sumbangan pemikiran terkait dengan akar masalah penyebab
-M. Zainul Asror- social development and walfare – UGM Selain munculnya kemiskinan yang disebabkan oleh negara atau sistem sosial masyarakat, lazimnya disebut sebagai fenomena pemiskinan struktural. Ada juga kemiskinan yang terjadi akibat dari kultur masyarakat. Dengan kata lain bahwa masyarakat miskin karena prilaku hidup mereka sendiri yang tidak berorientasi pada kesejahteraan. Prilaku hidup miskin tersebut
-M. Zainul Asror- social development and walfare – UGM “Fakir miskin dan anak-anak terlantar di pelihara oleh negara” (Pasal 34 Ayat 1 UUD 1945) Membahas masalah kemiskinan tak ubahnya seperti berdiri di sebuah jalan panjang yang ujungnya tidak pernah terlihat. Cerita tentang kemiskinan telah bergulir sekian lama namun sampai saat ini tidak pernah menemukan solusi